Tanda- tanda kerasukan bervariasi,tergantung pada jenis setan dan tujuannya.
Tanda-tanda:
1. Tidak mau makan
2. Merobek,menggaruk,dan menggigit kulit
3. Perasaan dingin di sekitar korban
4. Posisi tubuh yang tidak wajar,perubahan wajah dan tubuh
5. Kehilangan kendali atas kepribadian normal,kacau,marah atau menyerang orang lain
6. Perubahan suara
7. Kekuatan fisik supernatural,tidak sesuai subjek orang seusianya
8. Berbicara atau memahami bahasa lain yang belum pernah dipelajari sebelumnya oleh korban
9. Pengetahuan menebak sesuatu yang tersembunyi
10. Kebencian terhadap benda- benda keagamaan
11. Antipati memasuki gedung gereja,mendengar nama Yesus atau tulisan suci.
Tanda- tanda inilah yang harus dicari dan dibuktikan untuk menyatakan suatu kerasukan adalah benar-benar kerasukan
Langkah- langkah penanganan:
1. Menganjurkan untuk ditangani medis
2. Jika pihak medis menyatakan bukan penyakit medis,maka segeralah melapor pada pastor paroki setempat
3. Jika pada kasus tertentu, pastor paroki tidak mungkin hadir ,seorang awam hendaknya membantu dengan doa- doa yang pantas diluar doa resmi eksorsisme yang hanya boleh didaraskan oleh imam yang ditentukan
4. Hindari ketergesaan mengklaim kerasukan karena kerasukan sendiri ada tingkatannya yaitu:
A. Kerasukan iblis (high)
B. Kerasukan setan(medium)
C. Kerasukan roh sesat/roh manusia yang butuh doa (easy)
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat proses pelepasan(karena pengusiran hanya oleh imam eksorsis):
1. Batasi jumlah orang yang menyaksikan(utamakan keluarga dekat korban dengan jumlah cukup untuk memegangi korban)
2. Lakukan diruangan tertutup jangan ditempat umum agar tidak menjadi tontonan(ingat ini bukan sirkus)
3. Pastikan pendoa dalam keadaan rahmat tidak sedang berdosa berat
4. Buat perjanjian dengan orang-orang yang menyaksikan untuk menjaga kerahasiaan tentang apapun yang mereka dengar dalam proses pelepasan(karena biasanya setan akan menyebut dosa-dosa bahkan kebiasaan buruk dari sipendoa untuk melemahkan iman sipendoa)
5. Pastikan korban dipegangi atau jika perlu diikat agar tidak menyerang sipendoa pada saat proses pelepasan
6. Pendoa harus siap mental dan siap teguh dengan iman karena biasanya setan berusaha menghentikan proses doa dengan berbagai cara,misalkan meludahi,memaki,berusaha menyerang si pendoa ataupun mempengaruhi orang- orang selain sipendoa(untuk menghindari ini makanya perlu perjanjian tadi dan orang-orang tidak boleh berinteraksi langsung ,bertanya atau menjawab si korban selain dari sipendoa)
7. Usahakan memaksa roh yang merasuki untuk mengaku identitas aslinya(jangan mudah percaya) paksa sampai dia mengaku nama aslinya(nama setan itu untuk mempermudah proses pelepasan,biasanya setan berusaha menyembunyikan identitas aslinya)
8. Hati- hati seringkali setan membuat si korban seolah-olah sembuh(dia lebih senang anda percaya dia tak ada dari pada anda tahu dia masih ada)
Catatan: Ada perbedaan besar antara PENGUSIRAN (IMAM EKSORSIS) dan PELEPASAN ( orang awam). Dalam Pengusiran,doa bersifat menghardik secara langsung; sedangkan dalam Pelepasan,doa bersifat berseru kepada Tuhan agar memberi mujizat penyembuhan dan pelepasan korban dari jerat iblis,jadi dalam pelepasan sebenarnya orang yang mendoakan tidak diperkenankan berinteraksi langsung;kecuali menanyakan nama entitas yang merasuki, dan penyebab entitas itu masuk.
Sekian dulu pengetahuan yang dapat saya bagikan. Saneti Patris Benedikti Nursiensis,Ora Pro Nobis.Amen